Para feminis(tidak semua) menganggap bahwa wanita itu seharusnya bebas memilih pakaian yang ia kenakan. Mau pakai jilbab, niqab, daster, atau bikini, atau bahkan ote-ote(sebagian daerah Jogja-Solo-Jateng ote-ote artinya telanjang dada) sekalian dengan tanpa paksaan dan tekanan dari siapapun. Karena menurut mereka harga diri dan martabat wanita tidak ditentukan oleh pakaian yang ia pakai.
Wanita bukan permen lolypop, bukan mutiara, juga bukan lemper. Wanita sama seperti laki-laki, punya akal dan pikiran, ingin berkarya sebagaimana laki-laki.

Di satu sisi, mereka mengutuk segala bentuk tindakan pelecehan seksual yang sebagian besar korbannya adalah kaum wanita. Menurut mereka biang kerok dari segala bentuk pelecehan seksual terhadap perempuan adalah otak mesum laki-laki, seolah otak mereka ini tidak pernah mesum ha3x. Meskipun tak dipungkiri ada juga orang dengan kelainan seperti Eksibisionis yang kebanyakan penderitanya laki-laki. Maklum karena mereka tak pernah merasakan jadi laki-laki sehingga tak paham bagaimana otak laki-laki ini bekerja.

lihat-boleh

Banyak wanita yang ingin tampil menarik dan seksi, tapi tak terima bila digodain. Ada juga wanita yang berpakaian terbuka tapi setiap lelaki yang melihatnya tak boleh terangsang. Kalo kalian wahai para wanita ingin seperti itu, mungkin anda lebih baik jadi kambing betina saja dijamin meskipun anda lari-lari telanjang di jalan tak akan ada laki-laki(manusia maksudnya) yang tergoda.

lebih baik jadi kambing betina saja di jamin meskipun anda lari-lari telanjang di jalan tak akan ada laki-laki(manusia maksudnya) yang tergoda

godain-kambing

Jadi ingat kisah sang lelaki tampan yang, karena saking tampannya membuat para wanita tak sadar mengiris tangannya. Tak lain dan tidak bukan adalah Yusuf ‘alaihissalam. Suatu ketika beliau diajak berzina oleh Zulaikha namun Yusuf menolaknya. Lantas apa yang membuat ia menolak untuk diajak berzina oleh wanita yang tentu saja cantik dan sexy itu. Apa karena Yusuf tidak tertarik? tidak hasrat? Tentu saja Yusuf ‘alaihissalam adalah lelaki normal, namun karena keimanannya sehingga ia menolak ajakan berznina karena takut akan adzab Allah ta’ala. Jadi kalo para wanita ini berharap semua lelaki di dunia ini seperti Yusuf ‘alaihissalam, seharusnya mereka juga bercermin apakah mereka sudah beriman seperti Masyithoh, apakah mereka sudah sesabar Maryam, apakah mereka sudah setaat Khadijah.

Jadi kalo para wanita ini berharap semua lelaki di dunia ini seperti Yusuf ‘alaihissalam, seharusnya mereka juga bercermin apakah mereka sudah beriman seperti Masyithoh, apakah mereka sudah sesabar Maryam, apakah mereka sudah setaat Khadijah.

Sama atau setara

Kampanye yang selalu digembar-gemborkan adalah menuntut persamaan laki-laki dan perempuan. Nanti kalo diperlakukan sama beneran malah brabe wong nyatanya beda kok. Beda kan? ya iya lah beda, mosok ya sama. Dilihat dari fisik saja beda kok, apalagi isi otaknya, cara berfikirnya dan lain-lain. Setara bukan berarti sama, setara dimata Allah ta’ala menurut ketaqwaannya, tak peduli laki-laki atau perempuan. Namun secara kodrat, hak dan kewajiban berbeda. Karena perbedaan itulah maka batasan aurat berbeda, fiqih juga beda. Laki-laki tak ada fiqih nifas. Wanita tak wajib jumatan.

Aturan Allah ta’ala sudah sempurna

Segala aturan Allah ta’ala sudah sempurna, artinya tidak perlu ditambahi dan dikurangi. Namun sayangnya ini hanya berlaku bagi yang percaya saja. Misal kita diperintahkan menutup aurat dan menundukkan(menjaga) pandangan. Hikmah dari aturan ini adalah terminimalisirnya tindakan pelecehan seksual.

hd-pics-photos-stunning-attractive-quran-18-hd-desktop-background-wallpaper (1)

Hoi para saudaraku, jaga pandanganmu..
hai para saudariku, jaga auratmu..

gambar:
http://7-themes.com/
https://media4.s-nbcnews.com

https://hdwallsbox.com/islam-quran-wallpaper-45874/

https://thoughtcatalog.files.wordpress.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.