Keberadaan beladiri campuran atau semacamnya sebenarnya sudah ada sejak lama ada, namun sejak UFC tayang di tv kemudian ngetren istilah MMA(Mix Martial Art) yg merupakan seni bertarung gaya campuran atau gabungan dari berbagai macam aliran beladiri. Namun tidak semua teknik diambil, cukup beberapa teknik saja yang dianggap efektif dan aplikatif. MMA mengutamakan keefektifan dan mengesampingkan keindahan. MMA memang dianggap kejam karena aturan pertandingan di MMA lebih bebas ketimbang beladiri tradisional semacam Karate, Silat dan lainya. Namun sebebas-bebasnya aturan di MMA tetap masih lebih kejam pertarungan jalanan he3x.
Tidak ada fanatisme buta
Yang menarik di MMA adalah tidak ada fanatisme buta, karena memiliki prinsip menyerap yang berguna, membuang yang tidak bermanfaat dan menguatkan potensi yang sudah kita miliki.
menyerap yang berguna, membuang yang tidak bermanfaat dan menguatkan potensi yang sudah kita miliki
Jadi jika ada teknik dari beladiri lain yang ternyata terbukti lebih efektif, maka para praktisi MMA tidak akan malu-malu untuk mengambil ilmu darinya.
Tradisi meracik teknik dan jurus
MMA ini ngetren dan dianggap gaya baru karena terbukti efektif dan cepat melumpuhkan lawan di ajang pertarungan gaya bebas, meskipun sebenarnya sejak dahulu juga aliran-aliran beladiri itu selalu saling mempengaruhi, berakulturasi seiring perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan.
sejak dahulu juga aliran-aliran beladiri itu selalu saling mempengaruhi, berakulturasi seiring perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan
Sebagai contoh misalnya Tekpi atau kita sering menyebutnya Trisula merupakan senjata khas pencak Kuntau. Kata para pakar, Trisula ini berasal dari Jepang. Padahal Kuntau sendiri merupakan akulturasi Silat Melayu dengan beladiri Tiongkok.
Ada juga Parang lais yang masih merupakan senjata khas Kuntau yang tekniknya mirip bahkan bisa dibilang sama persis dengan Iaijutsu.
Kemudian kalo kita perhatikan, beberapa aliran Silat Jawa saat ini memiliki tendangan samping yang lebih mirip dengan Yokogeri-nya Karate dengan ciri khas kaki atau lutut lurus dan dengan tenaga yang meledak. Berbeda dengan tendangan silat tradisional laainya, misalnya Silat Minang yang cenderung lutut agak ditekuk dan ditembakkan dengan tenaga ayun.
Ada juga pendekar Nusantara yg sangat disegani yaitu Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) sebelum beliau mendirikan Pencak Silat Perisai Diri beliau pernah menimba ilmu beladiri kungfu Siauw Liem Sie selama bertahun-tahun.
Nun jauh di negara Israel sana ada Kravmaga yang kebanyakan para praktisi bilang seperti Pencak Silat yang dipreteli unsur seninya.
Sama-sama baik
Karena tradisi meracik berbagai aliran ini sudah ada sejak dulu sehingga dapat boleh dikatakan bahwa cikal bakal MMA ini sakjane juga sudah ada sejak dahulu kala. Namun itu semua kembali pada pilihan anda, mau pilih MMA atau Tradisional semua sama-sama baik. Karena teknik-teknik yang ada di MMA ini berasal dari teknik-teknik tradisional yang sudah terbukti keefektifannya. Bahkan para petarung MMA yang bertanding di oktagon UFC juga sebelumnya sudah memiliki satu disiplin beladiri tradisional sebelum belajar MMA. Anda menginginkan beladiri yang aplikatif, cepat, efektif melumpuhkan lawan, silahkan belajar MMA. Jika anda ingin beladiri yang tak sekedar teknik bertarung, tapi juga kental filosofi, olah rasa, pengendalian diri, dan unsur seni, pilih beladiri tradisional.
Sumber gambar:
https://img00.deviantart.net/8ede/i/2015/108/9/6/tekpi_by_iskafiy-d73ool3.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_a2FUnK8hjMM/SnBR6tV5EaI/AAAAAAAAAIU/5HFvL-aea40/s400/silat+kuntau+tekpi.JPG
https://www.thevocket.com/app/uploads/2017/09/sendeng.jpg
http://www.karawangbudokan.com/wp-content/uploads/2016/11/160105105617-bashir-ahmad-mma-2-super-169.jpg